Gula adalah bahan yang memberikan rasa manis pada makanan atau minuman. Namun, gula termasuk bahan makanan yang perlu dihindari jika kamu sedang diet. Solusinya adalah dengan menggunakan berbagai bahan pemanis sebagai pengganti gula.
Perlu diingat bahwa gula berasal dari tebu yang tentunya kaya akan karbohidrat. Gula juga memiliki nilai gizi yang cukup sedikit karena kadar mineral dan vitaminnya sangat terbatas.
Oleh karena itu, jika ingin tetap mengonsumsi makanan manis tanpa perlu khawatir berat badan naik, maka jangan khawatir karena ada banyak alternatif yang bisa digunakan. Penjelasan lengkapnya yakni sebagai berikut. Berbagai Bahan Pemanis sebagai Pengganti Gula yang Aman
Berikut adalah berbagai bahan pemanis sebagai pengganti gula yang bisa dicoba:
1. Madu
Madu merupakan makanan pemanis alami yang didapatkan dari lebah. Hewan tersebut mengambil sari bunga, lalu membawanya ke sarang lebah dan diubah menjadi sirup kental untuk santapan koloninya.
Madu mengandung banyak karbohidrat yang dapat digunakan untuk penambah energi tubuh. Pasalnya, nektar yang menjadi tempat asal madu mengandung air dan sukrosa, lalu lebah menambahkan nilai gizi dan senyawa kimia, sehingga bisa tercipta karbohidrat.
Kalori yang terdapat dalam madu lebih besar dibanding gula biasa. Walaupun demikian, madu tidak mengakibatkan naiknya gula darah dalam waktu yang singkat.
Kelebihan madu lainnya adalah memiliki sekitar 132 mg potassium yang dapat meminimalisir sakit tenggorokan. Adapun madu mentah memiliki kandungan vitamin B dan C yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
2. Gula Aren
Bahan pemanis pengganti gula berikutnya adalah gula aren. Pemanis alami ini cukup populer di Indonesia karena sering digunakan untuk campuran makanan dan minuman, mulai dari jenang, dawet srabi, es campur, dan lain sebagainya.
Berbeda dengan gula putih, gula yang satu ini terbuat dari getah nira yang tidak diproses melalui tahap pemurnian, sehingga bebas dari bahan-bahan kimia.
Walaupun lebih sehat, namun gula aren sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan karena masih mengandung sukrosa yang berpotensi menyebabkan asam lambung dan gangguan pencernaan.
3. Stevia
Stevia adalah alternatif pengganti gula yang berasal dari ekstrak daun tanaman Stevia rebaudiana. Daun stevia memiliki rasa yang manis, sehingga banyak digunakan sebagai alternatif pemanis alami selain gula putih.
Stevia tumbuh di kawasan beriklim tropis, sehingga cukup mudah dijumpai di Indonesia. Salah satu kelebihannya yaitu rendah gula dan kalori. Satu sendok teh stevia mengandung setidaknya tiga gram karbohidrat.
Stevia umumnya dijual dalam kemasan bubuk putih, namun juga bisa dijumpai sebagai cairan berbentuk tetesan.
4. Sirup Maple
Sesuai dengan namanya, sirup maple merupakan bahan pemanis yang berasal dari ekstrak pohon maple. Sirup maple hanya mengandung 52 kalori, sedangkan jumlah sukrosanya lebih sedikit dibandingkan madu.
Sirup maple juga mengandung berbagai mineral dan vitamin seperti zat besi, magnesium, dan zinc yang sangat baik untuk kesehatan. Walaupun demikian, sebaiknya jangan mengonsumsi sirup maple secara berlebihan karena bisa menyebabkan kenaikan gula darah.
5. Xylitol
Xylitol merupakan gula alkohol yang mempunyai rasa manis seperti gula putih. Pemanis alami ini diekstraksi dari kayu birch atau jagung. Xylitol mengandung 40% kalori lebih sedikit dibandingkan gula atau sama dengan 2,4 kalori setiap gramnya.
Xylitol juga mengandung fruktosa yang lebih sedikit, sehingga membuatnya dinilai cukup baik sebagai pengganti gula pasir sekaligus untuk diet.
Berbeda dengan gula, xylitol tidak memiliki efek meningkatkan insulin atau kadar gula darah.
Justru, pemanis alami ini bermanfaat bagi kesehatan tubuh, seperti meningkatkan kesehatan tulang dan gigi. Xylitol umumnya bisa dikonsumsi oleh manusia, namun pemanis ini bisa cukup beracun untuk anjing.
Xylitol juga bisa ditemukan pada sebagian besar sayuran dan buah-buahan.
6. Erythritol
Seperti halnya xylitol, erythritol juga termasuk gula alkohol, hanya saja mengandung kalori yang lebih sedikit. Pemanis pengganti gula ini setidaknya mengandung 6% kalori gula biasa atau sama dengan 0,24 kalori/gram.
Rasa erythritol tidak jauh berbeda dengan gula pasir. Hal ini menjadikannya alternatif yang tepat karena tidak menimbulkan dampak berbahaya. Mengingat, sebagian besar erythritol akan diserap secara cepat ke aliran darah.
Selanjutnya, erythritol akan dikeluarkan melalui urin dan tanpa menimbulkan perubahan. Hal ini bisa terjadi karena tubuh tidak mempunyai enzim yang mampu memecah erythritol.
7. Gula Kurma
Berbagai bahan pemanis sebagai pengganti gula yang berikutnya adalah gula kurma. Bahan alami ini asalnya dari kurma kering yang diaduk dan selanjutnya diperas.
Gula kurma menimbulkan rasa manis dengan tekstur yang berpasir. Meskipun demikian, cita rasa yang dihasilkan cukup berbeda dari gula biasa.
Gula kurma memiliki kandungan mineral, vitamin, dan serat dengan kadar yang cukup rendah. Sehingga, bahan alami ini tidak bisa disebut sebagai sumber nutrisi yang efektif.
Gula kurma mempunyai indeks glikemik yang cenderung lebih rendah dibandingkan gula biasa, sehingga membuat peningkatan gula darah menjadi lebih lambat.
8. Gula Kelapa
Gula kelapa merupakan pengganti gula pasir yang mempunyai rasa karamel ringan. Seperti halnya gula kurma, gula kelapa juga mempunyai indeks glikemik lebih rendah dibandingkan gula biasa.
Gula kelapa mengandung serat yang membantu dalam penyerapan lambat glukosa. Itulah mengapa bahan pengganti gula pasir ini sangat cocok digunakan bagi orang-orang yang menderita diabetes.
Gula kelapa memiliki kandungan gizi seperti vitamin C, vitamin B, kalium, natrium, dan antioksidan. Bahan alami ini umumnya juga digunakan sebagai campuran kolak pisang, dawet, dan berbagai olahan makanan lainnya.
9. Sirup Jagung
Sirup jagung adalah pemanis alami yang mengandung fruktosa cukup tinggi. Hal ini membuat sirup jagung banyak digunakan untuk membutminuman kemasan maupun makanan olahan.
Sirup jagung merupakan pemanis cair yang berasal dari sari pati jagung. Bisa dibilang, rasanya sedikit kurang manis dibanding gula biasa.
Meskipun demikian, sirup ini cukup serbaguna karena bisa diaplikasikan pada berbagai jenis kuliner, seperti permen, jeli, selai, dan aneka makanan lainnya.
Dalam masakan Korea, sirup jagung sering digunakan sebagai bahan makanan dibandikan gula pasir.
Pemanis alami pengganti gula ini mengandung banyak glukosa yang dibantu enzim untuk diubah menjadi fruktosa. Seperti halnya pemanis lainnya, sirup jagung sebaiknya juga tidak dikonsumsi secara berlebihan.
10. Agave Nectar
Dibandingkan gula pasir, agave nectar memiliki lebih banyak keunggulan. Pemanis alami ini terbuat dari tumbuhan yang sama dengan tequila, hanya saja proses pembuatannya lebih rumit hingga dapat menghasilkan gula.
Cara pembuatannya yakni daun dipotong, lalu diambil getah yang disebut dengan pina. Usai melewati proses penyaringan dan juga pemanasan, karbohidrat tersebut akhirnya dapat terurai menjadi gula.
Agave nectar mengandung jumlah kalori yang setara dengan gula, namun tidak memiliki kandungan antioksidan.
Adapun keunggulan yang dimiliki agave nectar yakni memiliki indeks glikemik lebih rendah, sehingga tidak menimbulkan naiknya gula darah dalam tempo singkat.
Berbagai bahan pemanis sebagai pengganti gula yang disebutkan di atas dapat menjadi alternatif bagi kamu yang sedang diet. Selain itu, pengganti gula tersebut juga cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes.