Serba Serbi Perbedaan Daging Ayam Kampung dan Broiler yang Harus Kamu Ketahui!

Editorial Mealy

Perbedaan daging ayam kampung dan broiler memang tidak sulit dibedakan. Keduanya memiliki tekstur dan cita rasa yang berbeda. Namun karena sama-sama ayam, mungkin masih ada yang sulit membedakan kedua daging ini jika sudah berbentuk hidangan. 

Masing-masing jenis ayam ini memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Karena jenisnya berbeda maka perawatan dan usia potong ayamnya pun berbeda. Apa saja perbedaan antara ayam kampung dan ayam broiler? Berikut beberapa perbedaan dan penjelasannya!

Ayam Broiler vs Ayam Kampung

Sebelum masuk ke perbedaan-perbedaan mendetail dari daging ayam broiler dan ayam kampung, kamu perlu mengetahui perbedaan umum dari dua jenis ayam ini. Perbedaan paling umum adalah dari segi pakan dan usia potong ayam. Selain itu terdapat perbedaan seperti berikut ini :

1. Jenis Pakan

Perbedaan paling umum dari kedua jenis ayam ini adalah pakan. Umumnya ayam broiler diternak dengan pemberian pakan pabrik. Sedangkan pakan ayam kampung lebih variatif, dalam artian ada banyak macam pakan ayam kampung seperti dedak, jagung giling, hingga limbah organik rumah tangga. 

Ayam broiler juga mendapat perlakuan khusus seperti suntikan hormon dan antibiotik untuk merangsang pertumbuhannya. Tidak hanya itu, ayam broiler juga diberikan vitamin untuk menunjang perkembangan dan kesehatan ayam sehingga menghasilkan daging yang dinilai baik. 

Sedangkan ayam kampung tidak mendapat suntikan hormon dan antibiotik. Ayam kampung juga bebas mencari makan sendiri sehingga dianggap lebih sehat dan baik untuk kesehatan manusia. Terkadang ayam kampung juga mendapatkan tambahan konsentrat untuk meningkatkan gizi pakan. 

2. Usia Potong

Selain perbedaan pakan, perbedaan daging ayam kampung dan broiler juga ditentukan oleh usia potong. Umumnya ayam broiler dapat dikonsumsi dagingnya dalam waktu 5 hingga 7 minggu saja. Hal ini dikarenakan ayam broiler merupakan ras dengan pertumbuhan yang cepat. 

Sedangkan daging ayam kampung baru bisa dikonsumsi setelah ayam kampung berusia 2,5 hingga 8 bulan. Hal ini disebabkan karena ayam kampung mencari makan sendiri dan tidak ada suntikan nutrisi lain di luar pakannya yang mempengaruhi pertumbuhan ayam kampung. 

Ayam broiler juga diternak untuk menghasilkan daging yang dapat dikonsumsi sehingga usia potongnya menjadi lebih cepat. Sedangkan pemeliharaan ayam kampung tidak bertujuan untuk menghasilkan daging konsumsi sehingga usia potongnya jauh lebih lama. 

3. Harga Jual

Dengan jenis pakan dan teknik ternak yang berbeda, maka harga jual kedua daging ayam ini juga berbeda. Harga ayam kampung cenderung lebih mahal jika dibandingkan ayam broiler. Terlebih karena ayam kampung menghasilkan daging lebih lama dibandingkan ayam broiler. 

Proses pemeliharaan ayam kampung dan broiler juga berbeda. Ayam kampung lebih aktif dan bebas bergerak. Sedangkan proses pemeliharaan ayam broiler lebih bertujuan untuk menghasilkan daging yang siap dikonsumsi dalam waktu cepat dengan bantuan penambahan nutrisi dan hormon. 

4. Bentuk Tubuh Ayam

Perbedaan daging ayam kampung dan broiler juga terlihat dari bentuk tubuh ayam. Karena nutrisi dan hormon yang didapat ayam broiler lebih banyak, maka bentuk tubuh ayam ini lebih besar dibanding ayam kampung. Umumnya dada ayam broiler lebih menonjol sedangkan dada ayam kampung lebih kurus. 

Meski demikian, bentuk tubuh ayam kampung lebih gagah dibandingkan ayam broiler. Terlebih karena postur tubuh ayam kampung lebih jenjang dan panjang. Selain itu ayam kampung juga memiliki tulang yang keras dan panjang. Ayam kampung juga memiliki lebih sedikit lemak dibandingkan ayam broiler. 

Jadi perbedaan secara fisik terlihat dari bentuk ayam broiler yang lebih gemuk dan besar dengan dada yang lebih menonjol. Sedangkan fisik ayam kampung lebih kecil namun gagah dengan dada yang lebih kurus karena lemak yang menutupi dada ayam kampung tidak sebanyak ayam broiler. 

Beberapa Perbedaan Daging Ayam Kampung dan Broiler

Karena memiliki pemeliharaan, pakan, dan usia potong yang berbeda maka ayam kampung dan ayam broiler menghasilkan daging yang berbeda pula. Daging ayam kampung dipercaya lebih sehat dibanding ayam broiler, selain itu terdapat berbagai perbedaan lain seperti : 

1. Tekstur Daging dan Kulit

Perbedaan pertama adalah tekstur daging dan kulitnya. Daging ayam broiler lebih empuk jika dibandingkan dengan ayam kampung. Sehingga waktu memasak untuk ayam broiler menjadi lebih cepat. Meski ayam kampung memiliki tekstur yang lebih alot namun cita rasanya lebih gurih dan enak.

Tekstur kulit kedua jenis ayam ini juga berbeda. Tekstur kulit ayam kampung lebih empuk, lembut, dan berlemak. Sedangkan tekstur kulit ayam kampung lebih alot dan tidak berlemak. Tidak hanya itu kulit ayam kampung juga tidak mudah sobek jika dibandingkan dengan kulit ayam broiler. 

2. Warna Daging

Perbedaan daging ayam kampung dan broiler juga dapat dilihat dari warnanya. Daging ayam broiler memiliki warna yang cerah dan pucat sedangkan warna daging ayam kampung lebih gelap atau merah. Hal ini disebabkan kandungan hemoglobin pada ayam kampung yang lebih tinggi. 

Warna yang lebih merah pada daging ayam kampung juga menunjukkan bahwa daging ayam kampung memiliki lebih banyak zat besi dibanding ayam broiler. Perbedaan warna ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pakan, proses pemeliharaan, dan usia ayam. 

3. Ukuran Daging

Ayam broiler memiliki daging dan lemak yang lebih banyak sehingga ukuran dagingnya lebih besar. Sedangkan ukuran daging ayam kampung lebih kecil dengan kandungan lemak yang lebih sedikit. Perbedaan ini juga terlihat jelas pada bentuk tubuh ayam broiler dan ayam kampung. 

Ukuran tubuh dan daging ayam kampung juga dipengaruhi oleh proses pemeliharaan yang cenderung lebih bebas tanpa ada tujuan memproduksi daging ayam seperti ayam broiler. Meski ukuran daging ayam kampung lebih kecil dan teksturnya lebih alot namun ayam kampung juga memiliki banyak penikmat.

4. Telur 

Tidak hanya perbedaan daging ayam kampung dan broiler yang terlihat mencolok, namun telur kedua jenis ayam ini juga berbeda. Telur ayam broiler berukuran lebih besar dibandingkan telur ayam kampung. Warna cangkang dan kuning telurnya pun berbeda. 

Warna cangkang telur ayam broiler lebih kecoklatan sedangkan cangkang telur ayam kampung berwarna putih. Kuning telur ayam kampung juga lebih oranye, sedangkan kuning telur ayam broiler lebih kuning. Bahkan kuning telur ayam kampung bisa dikonsumsi dalam kondisi mentah karena lebih sehat.

5. Kandungan Nutrisi

Seperti yang sudah banyak disebutkan sebelumnya, daging dan telur ayam kampung terkenal lebih sehat dibandingkan ayam broiler. Hal ini dikarenakan ayam kampung tidak terkontaminasi bahan-bahan kimia dalam pakan maupun hormonnya sehingga dianggap lebih sehat. 

Meski demikian, kedua jenis ayam ini menjadi sumber protein bagi tubuh. Kalori dalam daging ayam broiler juga lebih tinggi dibandingkan ayam kampung sehingga kandungan energi dan lemak ayam broiler lebih tinggi dibandingkan ayam kampung.

Yuk, tulis resep masakanmu

Buat resep di Mealy, dibayar tiap bulan!