6 Teknik Menggoreng yang Harus Kamu Kuasai!

Editorial Mealy

Rupanya mengolah bahan makanan tidak boleh asal-asalan. Ada berbagai cara yang bisa digunakan seperti menggoreng atau merebus. Untuk menghasilkan makanan yang sempurna teknik menggoreng yang digunakan juga harus tepat dan sesuai dengan bahan makanan. 

Untuk kamu yang suka memasak, ada berbagai cara untuk menggoreng yang harus kamu kuasai. Apa saja teknik tersebut? Bahan apa saja yang bisa diolah dengan menggunakan teknik-teknik tersebut? Mari pelajari lebih lanjut dalam penjelasan berikut ini. 

Apa Itu Teknik Menggoreng?

Sebelum mengetahui berbagai teknik yang wajib kamu kuasai dalam menggoreng, alangkah lebih baik memahami tentang aktivitas menggoreng. Dalam proses memasak, menggoreng dipahami sebagai cara mengolah makanan dengan menggunakan minyak atau lemak sebagai media penghantar panas.

Umumnya teknik ini menghasilkan olahan makanan dengan tekstur krispi, kering, namun mengandung minyak. Kamu bisa menggunakan teknik ini untuk mengolah berbagai jenis bahan makanan mulai dari daging, ikan, tahu, tempe, sayuran, hingga kerupuk.

Macam-macam Jenis Teknik Menggoreng

Proses menggoreng melibatkan minyak baik sedikit maupun banyak. Ada setidaknya 6 cara dalam menggoreng. Setiap cara tentu menghasilkan tekstur yang berbeda-beda. Ini dia 6 cara untuk menggoreng yang umum digunakan : 

1. Deep Frying

Deep Frying

Teknik pertama dan yang paling umum digunakan adalah teknik deep frying. Teknik ini memanfaatkan minyak panas dalam jumlah banyak untuk menggoreng. Cara menggoreng dengan teknik ini adalah mencelupkan bahan makanan dalam minyak panas ddean banyak hingga matang merata. 

Teknik deep frying sangat cocok untuk menggoreng berbagai jenis makanan seperti daging, nugget, tempura, kentang, dan makanan lainnya. Namun kamu harus memastikan minyak mencapai suhu panas yang sesuai agar hasilnya lebih renyah dan krispi yakni sekitar 150 hingga 190 derajat celcius. 

Jika kamu menggoreng olahan bertepung dengan teknik ini, kamu juga perlu memperhatikan ketebalan tepungnya. Jangan sampai tepung yang digunakan terlalu tebal sehingga membuat makanan menjadi lebih berminyak. Perhatikan pula ukuran bahan yang akan digoreng agar hasil gorengan matang merata. 

Selain memperhatikan ketebalan tepung dan ukuran bahan, kamu juga perlu memanaskan minyak hingga benar-benar panas. Hal ini untuk mencegah bahan makanan lengket saat digoreng. Kamu juga bisa menambahkan garam dapur agar minyak panas tidak meletup saat menggoreng. 

2. Shallow Frying 

Shallow Frying

Selain dengan minyak banyak, ada pula teknik menggoreng dengan minyak yang lebih sedikit. Teknik ini disebut juga sebagai shallow frying. Seperti deep frying, teknik satu ini memerlukan minyak panas sebagai sarana menggoreng namun dalam jumlah yang lebih sedikit. 

Umumnya, teknik ini menggunakan minyak sekitar sepertiga atau setengah dari tinggi bahan makanan sehingga bahan yang digoreng tidak terendam sepenuhnya dalam minyak. Teknik shallow frying ini sering digunakan untuk menggoreng ayam, telur, dan ikan dalam ukuran yang lebih kecil. 

Dengan teknik shallow frying, bahan makanan menjadi lebih cepat matang dan lebih merata tanpa dibalik berulang kali. Meski begitu, kamu harus tetap menyaring minyak pada hasil gorengan agar tidak menyebabkan penyakit dalam tubuh ya!

3. Pan Frying

Pan Frying

Teknik ketiga adalah teknik pan frying. Teknik ini menggunakan wajan sebagai alat penggorengan. Namun perbedaannya dengan dua teknik menggoreng sebelumnya adalah penggunaan minyaknya. Pada teknik pan frying minyak yang digunakan hanya sedikit sebagai pelumas wajan. 

Teknik menggoreng dengan minyak yang super sedikit ini terkenal lebih sehat jika dibandingkan teknik deep frying dan shallow frying. Namun untuk mendapatkan hasil masakan yang sempurna, kamu harus memperhatikan jumlah minyak dan bahan yang digoreng dalam teknik ini. 

Kamu bisa menggunakan teknik pan frying untuk menggoreng omelet, pancake, hingga steak. Caranya cukup dengan menuangkan 1 hingga 2 sendok makan minyak goreng, mentega, atau margarin ke wajan. Kemudian panaskan wajan sebelum siap digunakan untuk menggoreng.

Karena menggunakan kadar minyak yang lebih sedikit, kamu perlu memperhatikan suhu yang ideal dan tepat sebelum mulai menggoreng. Umumnya teknik pan frying membutuhkan suhu kisaran 110 hingga 130 derajat celcius. 

Waktu menggoreng yang digunakan dalam metode ini juga bergantung pada ketebalan bahan makanan yang diolah. Waktu untuk menggoreng omelet umumnya lebih lama dibandingkan untuk membuat pancake karena omelet memiliki permukaan dan ketebalan yang lebih besar dibandingkan pancake. 

4. Stir Frying

Stir Frying

Teknik berikutnya adalah teknik stir frying. Teknik ini disebut juga sebagai teknik menumis namun dengan minyak yang lebih sedikit dibandingkan dengan proses menumis pada umumnya. Teknik stir frying kerap menggunakan alat-alat seperti wajan wok dengan permukaan yang sedikit cekung. 

Teknik ini memanfaatkan panas untuk mematangkan masakan dari cairan di dalamnya. Sehingga waktu untuk menumis jadi lebih singkat jika dibandingkan dengan stir frying maupun shallow frying. Namun kamu tetap harus mengaduk bahan makanan dalam waktu singkat agar matang merata di kedua sisi.  

Sesuai namanya, dalam teknik ini kamu harus sering-sering mengaduk bahan makanan yang sedang digoreng. Jangan sampai gosong atau matang di salah satu sisi saja akibat bahan makanan yang kurang tercampur rata ketika sedang digoreng.

5. Air Frying

Air Frying

Teknik menggoreng yang paling baru dengan teknologi yang paling modern adalah air frying. Teknik ini memanfaatkan udara panas dalam peralatan memasak seperti air fryer. Umumnya teknik menggoreng ini tidak memerlukan minyak sama sekali namun dapat menghasilkan gorengan yang renyah dan krispi. 

Dengan air fryer, kamu dapat menyesuaikan suhu dengan waktu menggoreng untuk mendapatkan tingkat kematangan yang tepat. Misalnya untuk menggoreng nugget kamu bisa menggunakan suhu 150 derajat celcius dengan waktu menggoreng 15 menit. 

Karena menggunakan teknologi terbaru, air fryer akan berhenti beroperasi jika sudah mencapai waktu menggoreng yang diinginkan. Gorengan jadi lebih sehat dan minim minyak namun tetap terlihat cantik, renyah, dan tentunya lezat!

6. Saute

Saute

Teknik menggoreng yang terakhir adalah saute. Sebenarnya teknik ini masih termasuk dalam teknik menumis dan serupa dengan teknik stir frying. Biasanya teknik saute atau menumis menggunakan minyak yang relatif lebih banyak yakni sekitar 1 hingga 2 sendok makan. 

Karena menggunakan minyak yang sedikit, kamu harus menggunakan alat masak yang sesuai misalnya wajan anti lengket berbahan keramik atau stainless steel. Selain itu kamu juga harus memastikan alat masak memiliki ukuran yang sesuai dengan jumlah bahan yang akan diolah. 

Teknik ini hanya bisa dilakukan dengan bahan makanan yang dipotong kecil-kecil. Jangan lupa untuk membolak balik bahan makanan dengan cepat agar semua sisi matang merata. Dengan ukuran potongan yang kecil dan suhu yang tinggi, makanan dapat matang dengan lebih cepat. 

Teknik saute ini juga digunakan dalam berbagai proses pembuatan makanan seperti ca, nasi goreng, dan sebagainya karena proses awalnya menumis bumbu dengan minyak sedikit. Meskipun namanya asing namun ternyata teknik ini kerap digunakan ya!

—-----------------------------------

Itulah pengertian teknik menggoreng dan berbagai jenisnya. Kamu bisa menyesuaikan teknik menggoreng dengan bahan yang akan kamu olah untuk mendapatkan cita rasa dan tingkat kematangan yang sempurna. Makananmu jadi lebih enak deh!

Yuk, tulis resep masakanmu

Buat resep di Mealy, dibayar tiap bulan!