Shallow Frying: Teknik Menggoreng yang Wajib Diketahui

Editorial Mealy

Terdapat beragam jenis teknik memasak yang ada, mulai dari teknik merebus hingga menggoreng. Setiap teknik tentunya akan berguna dalam mengolah bahan makanan. Contohnya shallow frying yang cocok untuk menggoreng ikan.

Kenapa kamu perlu untuk tahu berbagai teknik memasak? Ini agar kamu tidak salah dalam proses memasak masakan tertentu. Ketika kamu memasak satu bahan dengan teknik yang berbeda, maka makanan yang dihasilkan juga akan berbeda. 

Teknik Menggoreng

Menggoreng mungkin menjadi hal yang sering dilakukan ketika memasak. Untuk melakukan teknik ini, kamu hanya membutuhkan minyak dan bahan makanan yang diinginkan. Beberapa teknik menggoreng yang perlu untuk kamu ketahui adalah:

Pan Frying

Pan Frying

Ini adalah metode menggoreng menggunakan wajan. Minyak yang digunakan dalam menggoreng sangat sedikit. Dalam menggunakan teknik ini, kamu perlu untuk memastikan minyak sudah cukup panas agar makanan yang digoreng merata dan menghasilkan tekstur yang sempurna.

Teknik Deep Frying

Teknik Deep Frying

Teknik memasak yang satu ini mungkin pernah kamu dengar sebelumnya. Ini adalah teknik memasak dengan menggunakan minyak yang banyak. Dalam prosesnya, minyak dipanaskan hingga mencapai suhu 176-190 derajat Celcius, kemudian baru ditambahkan bahan makanan.

Meski menggunakan suhu yang tinggi, makanan dengan teknik memasak ini tidak hangus. Tentunya perlu dibatasi durasi memasaknya. 

Shallow Frying

Teknik Memasak Shallow Frying

Berbeda dengan deep frying yang menggunakan minyak yang banyak hingga makanan tenggelam di dalamnya, teknik ini menggunakan lebih sedikit minyak. Minyak yang digunakan adalah sepertiga dari tinggi makanan yang akan digoreng. 

Teknik ini dapat dilakukan contohnya ketika menggoreng ikan. Teknik menggoreng dengan minyak yang satu ini dapat digunakan dalam berbagai masakan lainnya. Apa saja itu? Yuk, disimak penjelasan berikut ini.

Teknik Shallow Frying

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ini merupakan teknik menggoreng dengan minyak goreng sepertiga tinggi makanan. Meski minyak tidak menyentuh seluruh bagian makanan, makanan akan tetap matang dengan merata.

Tentunya makanan akan matang dengan merata jika kamu membolak-balikkan sisi makanan. Pastikan kamu melakukannya dengan hati-hati, ya. Jangan sampai makanan yang sedang digoreng hancur karena kamu terlalu sering membolak-balik tiap sisinya.

Dalam teknik ini, terdapat teknik memasak lainnya yang disebut stir fry atau menumis. Pada proses menumis, masakan diiris tipis agar proses memasak lebih cepat. Selain itu juga agar warna dari makanan tidak berubah.

Kelebihan 

Menggunakan teknik ini memiliki beberapa kelebihan, di antaranya adalah:

  1. Sedikitnya penggunaan minyak goreng dapat menghemat pemakaian dalam sekali menggoreng.

  2. Makanan yang menggunakan teknik ini biasanya tidak banyak mengandung minyak.

  3. Waktu memasak lebih singkat karena masakan lebih cepat matang.

  4. Cocok untuk masakan yang berukuran kecil atau tipis.

  5. Tidak perlu khawatir dengan zat nutrisi yang akan hilang.

  6. Hasil warna makanan setelah proses memasak tidak banyak berubah.

Kekurangan

Shallow frying adalah teknik memasak dengan panas yang didapatkan dari pemanasan lemak. Tentunya teknik ini juga memiliki kekurangan, di antaranya adalah:

  1. Mudah gosong, oleh karena itu perlu untuk dipantau.

  2. Hanya beberapa makanan yang cocok dengan teknik ini. Dan biasanya bahan yang digunakan dengan teknik ini harganya cukup mahal.

  3. Makanan susah dikunyah. Hal ini karena masakan diolah dalam waktu yang cukup singkat.

Dengan mengetahui kekurangan dari teknik memasak ini, kamu dapat mengantisipasi agar risiko tersebut tidak terjadi. Selain itu, kelebihan dan kekurangan dari teknik ini dapat membantu kamu untuk mengetahui makanan yang cocok diolah menggunakan teknik memasak tersebut.

BACA JUGA: 12 Jenis Jamur Pangan Populer di Indonesia, Mana Favoritmu?

Contoh Makanan Shallow Frying

Contoh Makanan Shallow Frying

Ingin mencoba menggunakan teknik ini? Kamu bisa menggunakan teknik ini untuk membuat makanan berikut ini.

Sayap Ayam Krispi

Ini merupakan salah satu makanan yang cukup populer. Sayap ayam yang diselimuti tepung ini dimasak menggunakan teknik shallow frying.

Untuk memasaknya, kamu perlu membolak-balikkan tiap sisi sayap ayam. Jangan lupa untuk pastikan ayam matang dan kulit tepung krispi sebelum meniriskannya.

Ikan dan Telur

Kamu bisa menggunakan teknik menggoreng ini ketika akan memasak ikan dalam porsi kecil. Ikan yang digunakan bisa diletakkan di atas wajan dan diberi sedikit minyak. Kemudian, ikan digoreng dengan metode dibolak–balik.

Hal yang penting untuk diperhatikan ketika menggoreng ikan adalah perubahan pada warna ikan. Jika sudah berubah warna menjadi kecokelatan, segera dibalik. Tapi, jangan dibalik terlalu sering karena akan menyebabkan bentuk dari ikan akan hancur. 

Selain itu, teknik ini juga bisa digunakan untuk membuat telur. Contohnya adalah telur dadar isi yang cukup terkenal di Indonesia. 

Daging Burger

Daging giling yang ada pada burger melalui proses memasak dengan teknik ini. Minyak yang digunakan tidak banyak dan perlu untuk membolak-balikkan sisi daging selama proses memasak. Bagi kamu yang sering memakan burger, bisa memperhatikan kematangan daging dengan teknik ini.

Perbedaan Deep Frying dan Shallow Frying

Perbedaan Deep Frying Dan Shallow Frying

Teknik menggoreng makanan sekilas mungkin memang mirip. Prosesnya yang menggunakan minyak kadang membuat teknik ini terlihat sama. Namun, terdapat perbedaan antara keduanya. Perbedaannya adalah pada jumlah minyak yang digunakan.

Pada deep frying jumlah minyak yang digunakan cukup banyak, hingga bahan makanan yang akan digoreng tenggelam dalam minyak. Tentunya hanya bahan makanan tertentu yang bisa menggunakan teknik deep frying. 

Contoh makanan yang menggunakan teknik ini di antaranya adalah ayam goreng tepung, kentang goreng, jamur dan cumi krispi, dan ikan goreng. Pada proses memasak deep frying, makanan akan dimasukkan ke dalam minyak mendidih. 

Ini akan menghasilkan tekstur makanan yang krispi di bagian luar dan lembut di bagian dalam. Namun, ketika kamu menggunakan teknik ini, maka kamu harus memperhatikan suhu minyak. Hal ini karena suhu minyak tidak boleh terlalu rendah atau terlalu tinggi.

Jika terlalu rendah, makanan akan menjadi berminyak. Hal ini tentu tidak sehat untuk makanan yang akan dikonsumsi sehari-hari. Sedangkan jika terlalu tinggi, maka makanan akan terlalu kering sehingga tidak enak untuk dimakan.

 Kelebihan Deep Frying

Pada shallow frying, salah satu kekurangannya adalah masakan perlu untuk dibolak-balik agar matang merata. Hal ini berbeda dengan deep frying yang tidak membutuhkan hal tersebut. Ini karena minyak yang digunakan akan merendam atau menenggelamkan makanan.

Beberapa kelebihan dari teknik ini adalah:

  • Tidak perlu dibolak-balik.

  • Terhindar dari cipratan minyak karena minyak yang banyak.

  • Hasil makanan dari teknik ini adalah makanan dengan tekstur krispi di bagian luar dan lembut di bagian dalam.

Kekurangan Deep Frying

Deep frying tentunya juga memiliki kekurangan, di antaranya adalah:

  • Menghabiskan banyak minyak goreng.

  • Menggunakan alat masak yang besar dan makan tempat.

Baik teknik shallow frying maupun deep frying bertujuan untuk menggoreng makanan. Namun, terdapat masing-masing kelebihan dan kekurangan yang dapat kamu sesuaikan dengan kebutuhan. 

Berbagai teknik memasak perlu untuk kamu ketahui dan kuasai, seperti shallow frying dan teknik lainnya. Selain mengetahui tekniknya, kamu juga perlu untuk tahu bahan apa saja yang bisa digunakan dengan teknik tersebut. Jangan sampai salah menggunakan tekniknya, ya.

Yuk, tulis resep masakanmu

Buat resep di Mealy, dibayar tiap bulan!