Jenis Teknik Memasak dengan Mendidihkan ala Chef

Editorial Mealy

Ada banyak metode memasak makanan yang bisa dilakukan. Salah satunya teknik memasak dengan mendidihkan secara perlahan lahan dinamakan simmering. Teknik simmering memberikan banyak manfaat kepada bahan yang diolah.

Meskipun termasuk teknik merebus, simmering beda dengan boiling, terutama pada titik didihnya. Teknik simmering oleh beberapa ahli dianggap lebih bagus untuk mengolah makanan, dibandingkan boiling. Kuncinya adalah pada pengolahan yang menggunakan api kecil.

Teknik Memasak dengan Mendidihkan Secara Perlahan Lahan Dinamakan Apa?

Merebus menjadi teknik memasak yang sering dianjurkan dan dianggap lebih baik daripada goreng ataupun panggang. Memasak makanan dengan direbus menghindari lemak yang berasal dari minyak, sehingga lebih sehat bagi tubuh.

Ada beberapa macam teknik memasak dengan direbus, contohnya adalah simmering. Apa itu teknik simmering? Yaitu teknik merebus menggunakan suhu 80°-90°C dan memakai api kecil saja. Pada simmering, gelembung-gelembung udara yang terbentuk lebih kecil.

Keuntungan dari adanya gelembung-gelembung kecil tersebut yaitu bisa membuat bumbu lebih meresap. Simmering ini adalah teknik merebus yang paling tepat untuk membuat kaldu, karena ekstraksinya akan lebih maksimal dan aromanya lebih wangi.

Waktu yang dibutuhkan pada simmering memang lebih panjang karena proses perebusan dilakukan secara perlahan-lahan. Tapi justru itulah yang membuat simmering bisa menghasilkan masakan dengan aroma yang kuat dan terjaga.

Suhu yang rendah mencegah terjadinya penguapan yang berlebihan pada air, dan cara ini cocok untuk merebus bahan-bahan seperti telur dan daging.

Cara Merebus dengan Teknik Simmering

Cara Merebus Dengan Teknik Simmering

Teknik memasak dengan mendidihkan secara perlahan lahan dinamakan apa, jawabannya adalah simmering. Teknik simmering adalah memasak menggunakan suhu dibawah titik didih air alias kurang dari 100°C. Ada yang menggunakan suhu 80°-90°C, ada juga yang 82°-96°C.

Namun, masih banyak orang yang menganggap bahwa teknik simmering ini sama dengan merebus biasa atau boiling. Padahal, dilihat dari suhu yang digunakan saja sudah berbeda. Boiling menggunakan suhu titik didih air yaitu 100°C.

Pertanyaannya sekarang, bagaimana cara menjaga suhu pada teknik simmering agar tidak mencapai 100°C? Ada beberapa teknik yang bisa dilakukan untuk itu, diantaranya yaitu :

1. Kontrol Suhu Air

Kunci pada simmering adalah menjaga suhu air supaya tidak naik menjadi 100°C. Bagaimana caranya? Selalu kontrol suhu selama memasak, pastikan bahwa gelembung air yang muncul berasal dari permukaan bawah yang kemudian naik ke atas.

Jaga suhu air supaya tidak air tidak mendidih yang ditandai dengan munculnya gelembung-gelembung berukuran besar. Ketika dirasa air mulai mendidih, segera kecilkan apinya supaya suhunya turun.

2. Mulai dengan Suhu Terendah

Cara melakukan teknik merebus simmering yang baik yaitu sebaiknya gunakan air dari suhu yang paling rendah. Perlahan-lahan baru tingkatkan suhunya mencapai suhu yang dibutuhkan yaitu pada kisaran 80°-90°C.

3. Cek Suhu Bahan yang Dimasak

Teknik memasak dengan mendidihkan secara perlahan lahan dinamakan simmering tersebut bisa berhasil dengan baik kalau bahan yang dimasak berada pada suhu ruang. Jika bahan yang akan direbus diambil dari kulkas, sebaiknya diamkan dulu sampai menjadi suhu ruang.

Bahan yang suhunya terlalu dingin atau rendah (beku) bisa menurunkan suhu air ketika memasak. Akibatnya, proses memasak menjadi lebih panjang dan sulit menjaga suhu yang stabil untuk simmering.

4. Selalu Berada di Dekat Masakan

Ada beberapa jenis peralatan memasak yang bisa menyebabkan suhu naik dengan cepat. Biasanya peralatan masak yang terbuat dari bahan-bahan logam penghantar panas yang baik, seperti stainless steel. Bukan berarti peralatan memasak harus diganti, hanya saja jangan terlalu jauh dari kompor.

Berada tidak jauh dari kompor tempat memasak akan lebih mudah menjaga kestabilan suhu air, sehingga tidak akan menjadi mendidih. Atur dengan baik suhu memasak selama merebus bahan makanan.

5. Aduk Masakan

Teknik untuk mempertahankan suhu supaya tidak terlalu panas saat memasak adalah dengan mengaduknya. Gunakan sendok sayur, spatula kayu dan sejenisnya untuk mengaduk makanan selama dimasak. 

Cara ini efektif untuk menjaga suhu air tetap stabil dan tidak mendidih, malah bisa menurunkan temperaturnya.

BACA JUGA: 16 Jenis Rempah Kering, Manfaat, dan Cara Menyimpannya

Kapan Teknik Simmering Dilakukan?

Setelah tahu bahwa teknik memasak dengan mendidihkan secara perlahan lahan dinamakan simmering, pertanyaan selanjutnya yaitu kapan harus dilakukan. Memasak dengan teknik simmering perlu dilakukan ketika membuat kaldu, baik dari tulang sapi ataupun dagingnya.

Penggunaan suhu yang rendah dan proses pemasakan yang berlangsung lebih lama akan membuat ekstrak dari tulang ataupun daging sapi keluar secara maksimal. Pemanasan secara perlahan juga akan menjaga supaya makanan tidak menjadi terlalu matang.

Teknik simmering sangat cocok digunakan ketika ingin mendapatkan kaldu yang jernih dan aromanya kuat. Daging yang direbus menggunakan teknik simmering juga akan menghasilkan tekstur empuk dan lembut.

Sebaliknya, suhu memasak yang terlalu tinggi justru bisa membuat daging menjadi keras dan tidak enak dikonsumsi. Kenapa suhu tinggi membuat daging menjadi keras? Karena suhu tinggi dapat menyebabkan jaringan ikat didalamnya berubah lebih keras dan sulit untuk dimakan tentunya. 

Bahan makanan lainnya yang juga bagus diolah dengan teknik simmering adalah beras dan sayur-sayuran.

Teknik Merebus yang Lainnya

Selain teknik memasak dengan mendidihkan secara perlahan lahan dinamakan simmering, masih ada beberapa cara teknik lainnya yang perlu diketahui. Apa saja teknik memasak dengan merebus selain simmering? Berikut ini diantaranya.

1. Boiling

Boiling

Teknik merebus secara umum dinamakan boiling. Cara teknik boiling adalah merendam bahan makanan yang akan dimasak didalam air yang sudah dipanaskan hingga titik didih, yaitu 100°C. Supaya bahan makanan bisa matang sempurna dan merata, pastikan semua bagiannya terendam.

Hanya saja, untuk bahan makanan berupa sayuran, teknik boiling ini tidak disarankan. Pemanasan yang mencapai titik didih bisa saja merusak nutrisi yang terkandung pada sayuran. Selain itu, memasak sayuran dengan suhu yang terlalu panas membuat warnanya hitam dan kusam.

2. Blanching

Blanching

Teknik merebus makanan yang lainnya adalah blanching. Apa itu teknik blanching atau blansir itu? Blansir adalah cara memasak makanan melalui perebusan dengan air mendidih dalam waktu singkat. Biasanya, blanching hanya membutuhkan waktu sekitar 1-3 menit saja.

Setelah bahan yang dimasak diangkat dari rebusan, segera masukkan ke dalam air es untuk menghentikan proses pemasakan dan mencegahnya menjadi terlalu matang. Teknik blanching sering dipakai untuk memasak sayuran agar warnanya tetap segar dan teksturnya renyah.

3. Poaching 

Poaching

Teknik ini hampir serupa dengan simmering dan boiling, yaitu memerlukan air yang cukup banyak untuk merendam bahan makanan. Jenis cairan yang bisa digunakan untuk poaching misalnya susu, kaldu, santan dan tentu saja air. 

Yang perlu diperhatikan, suhu yang digunakan pada teknik poaching yaitu sekitar 70°-80°C. Teknik ini pas digunakan untuk membuat telur setengah matang.

Teknik memasak dengan mendidihkan secara perlahan lahan dinamakan simmering, merupakan metode yang tepat untuk membuat kaldu. Mengolah kaldu dengan simmering menghasilkan cairan yang jernih dan aromanya tetap wangi, selain juga menjaga tekstur dagingnya tetap lembut.

Referensi :

http://vera-susanti.blogspot.com/2013/06/teknik-pengolahan-makanan-kontinental.html

https://www.halodoc.com/artikel/4-tips-memasak-menggunakan-teknik-simmering

**

Yuk, tulis resep masakanmu

Buat resep di Mealy, dibayar tiap bulan!